Pengamata politik UI Arbi Sanit menilai, keputusan Presiden SBY mencopot Sri Mulyani bertujuan untuk menghindari aksi gerakan massa yang belakangan ini memang sudah satu pemikiran dengan politisi atau tokoh yang selama ini secara gencar dan terus menerus mengawal penyelesaian kasus Bank Century.
Bagi SBY kata Arbi, hanya Sri Mulyani yang bisa dikorbankan karena tidak memiliki partai politik yang mendukungnya secara politis. “Dia hanya mengandalkan kepintarannya saja, sehingga jika dia dicopot tidak terlalu mendapat reaksi yang dapat menyulitkan posisi SBY sebagai presiden,” ujar Arbi di Jakarta, Senin.
Menurut Arbi Sanit, mengorbankan Sri Mulyani bertujuan untuk melindungi kepentingan Presiden SBY untuk meredakan aksi massa yang ngotot agar Presiden SBY mengambil sikap dan dihadirkan di pansus Century. “Tapi upaya seperti ini hanya meredam sementara saja,” ujar Arbi Sanit.
Ketika aksi massa sudah tidak terbendung kata Arbi, orang kedua yang akan dikorbankan Presiden SBY adalah Boediono. “Untuk saat ini Sri Mulyani dulu, baru kemudian Boediono,” kata Arbi Sanit.
Seperti dilansir The Jakarta Post, Senin (18/1) Ketua Umum Parta Golkar Aburizal Bakrie mengatakan pada Minggu (17/1) kemarin, Presiden SBY telah bersepakat dengan Ical untuk mencopot Menkeu Sri Mulyani. Sedangkan calon penggantinya adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu.(matanews.com)
0 comments:
Post a Comment