kali ini aku mau cerita pengalamanku ngerjain ulangan akhir semester alias UAS hari pertama kemarin. emang telat ceritanya. cerita ini terjadi hari pertama UAS di Stece tepatnya hari Kamis kemarin tanggal 1 Desember.
ceritanya bermula saat pagi hari aku bangun 1 jam lebih cepat dari biasanya. yah, alesannya sih mau belajar. pokoknya ini hal yang tumben-tumbenan kulakuin kalo ada semacam ujian kayak gini. nggak tau kesambet apaan tiba-tiba aja aku rajin bangun dan itu pun aku bangun tepat 1 jam lebih cepat dari biasanya yaitu jam setengah lima.
nah, di sini nggak tau dalam keadaan setengah ngantuk dan setengah sadar aku juga tetep belajar dengan rajin dan penuh keimanan. terus tiba-tiba aku merasa perutku meminta sesuap nasi. tapi aku lagi males makan nasi, jadi aku makan roti tawar.
nah, satu jam belajar (walaupun agak nggak niat) terus mandi tidak lupa menggosok gigi. habis mandi kutolong ibu membersihkan kamar tidurku (aku nggak bersihin kamar tidur -,-") biasanya aku langsung makan. tapi saat ibu nawarin makan nasi, aku merasa perutku sudah cukup kenyang dengan roti tawar tadi. jadi kutolak tawaran ibu (bahasa tingkat tinggi).
aku berangkat diantar ibuk tanpa ada perasaan apapun. tapi, tiba-tiba ibuk tanyak: "uang sakunya udah diambil, to?"
dan aku baru sadar satu hal. nggak ada uang sepeserpun di kantong seragamku. ya udahlah nggak apa-apa, toh ujian. istirahat cuma sekali terus langsung pulang.
akhirnya sampai sekolah, belum yakin bawa uang, aku dateng ke warung depan sekolah hendak membeli penggaris. berbekal setengah yakin aku bilang ibunya yang jaga warung: "bu, penggaris."
terus aku rogoh-rogoh di dalem tasku dan nemu uang 1000. ya ampun sesuatu banget. tapi aku masih mikir, cukup ato enggak cuma 1000 doang. dengan muka tolol aku bertanya ke ibunya: "1000 kan, buk."
dan jawaban ibunya menggemparkan. "1500."
mukaku jadi pucet. terus ngrogoh-ngrogoh lagi ketas berharap ada 500 aja. masak aku ngutang 500. tapi, tenang aja, Tuhan berkehendak baik. aku nemu 1000 lagi. ya ampun, sesuatu banget.
percepat ke suasana ujian jam pertama yaitu bahasa Indonesia. aku udah selesai ngerjain tinggal tunggu setengah jam sampai istirahat pergantian mata pelajaran ujian jam kedua. tiba-tiba waktu aku senderan ke kursi perutku memberi sinyal lumayan keras: "kruyuk kruyuk."
ini 100% serius. aku langsung nengok ke adik kelas di sebelahku (kan ujian duduk silang). untung nggak denger. huft. aduh, pingin banget ngumpat ke perut. tapi kalo di ruang ujian masak iya ngumpat-ngumpat ke perut sendiri kayak orang gilak.
beberapa saat kemudian aku dapet sinyal dari perutku kalo dia mau bunyi lagi kayak tadi. aku langsung pura-pura tidur di atas meja biar kalo bunyi nggak kedengeran sambil dalam hati berpikir: "awas lho kalo bunyinya keras." mana ruang ujianku sepi dijaga sama guru yang matanya jeli. takutnya bunyi terus pada denger. mati aku. bisa top trending di sekolahku bahkan jadi berita nasional.
akhirnya setiap 5 menit aku merasakan perutku berbunyi nyaring. dan saat itulah aku sadar. penantianku nunggu istirahat buat apa? aku kan nggak bawa uang? gimana mau beli makan. cuma 500 (kembalian penggaris) bisa dapet apaan coba? ashh, goblok, pekok, dan kamvrett.
akhirnya waktu istirahat aku nemuin sahabatku namanya yopitong dan minta pinjeman uang (read: ngutang). parah kan, ya. terus temenku bilang ke aku: "udah nggak usah dikembaliin. itu untuk PH."
sesuatu banget. aku dapet kesialan tapi juga kemujuran. hehehehe.
nb: PH? kepanjangan dari Pajak H..... ada, deh... entar digampar aku.
0 comments:
Post a Comment