Anak Pertama Suryati Mimpi Diberi Seorang Bayi,
Blitar  - Sebelum ibunya, Suryati (37) warga Blitar melahirkan tanpa hamil, salah satu  anaknya, Noviliana (15) mengaku mendapat firasat. Firasat itu datang sehari  sebelum ibunya melahirkan saat tidur di malam hari.
"Saya bermimpi didatangi pria tua dan diberi seorang bayi agar dirawat. Tapi di  dalam mimpi itu bapak tua tidak bicara apa-apa," jelas anak pertama Suryati dan  almarhum Kariman, Novi kepada detiksurabaya.com di rumahnya  Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Jumat (14/5/2010).
Setelah bangun tidur di pagi hari, kata Novi, dirinya langsung menceritakan  kepada ibunya perihal mimpinya. Namun ibunya malah mengacuhkan dan mengaku itu  hanya bunga tidur. "Ibu saya cuek saja, malah ibu bilang mimpi itu kembangnya  tidur," tambahnya.
Mendapat respon ibunya, Novi pun enggan meneruskan keresahannya dan memilih  tidak menghiraukan. Sementara saat Suryati dikonfirmasi terkait mimpi anaknya  membenarkan. "Kenapa anak saya yang mendapat mimpi, padahal saya sendiri tidak  mendapat firasat apa-apa," tambahnya.
Sebelumnya seorang wanita, Suryati (37) asal Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari,  Kabupaten Blitar melahirkan tanpa proses hamil. Tiba-tiba Jumat (7/5/2010) saat  akan tidur sekitar pukul 20.40 WIB perutnya membesar, sakit dan melahirkan  seorang bayi laki-laki.
Bidan yang datang ke rumah setelah dijemput keluarga Suryati hanya memotong tali  pusar tanpa ada darah seperti proses melahirkan pada umumnya.
(fat/fat)
============================
Desa Sukosewu,  Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar yang biasanya tenang dibuat geger oleh  salah seorang warganya. Pasalnya, Suryati (37), wanita yang sudah 2 tahun hidup  menjanda tiba-tiba melahirkan bayi laki-laki tanpa ada proses kehamilan.
Peristiwa aneh yang menimpa janda dua anak ini terjadi, Jumat (7/5/2010) sekitar  pukul 20.40 WIB.
Kejadian aneh itu berawal saat Suryati, akan beranjak tidur sekitar pukul 20.00  WIB. Namun saat baru terlelap sebentar, wanita ini terbangun karena merasa  perutnya sakit.
Tanpa disadari, perutnya tiba-tiba sudah membesar seperti layaknya orang yang  tengah hamil tua. Merasa khawatir apa yang terjadi pada dirinya, wanita yang  biasa dipanggi Yati ini lantas memanggil anak pertamanya, Novi. "Saya menyuruh  Novi untuk memanggil Parmi, ibu saya," kata Yati, saat menceritakan kejadian  aneh yang menimpa dirinya kepada wartawan, Rabu (12/5/2010).
Kebetulan, ujar Yati, saat itu Parmi (62), ibu kandungnya yang tempat tinggalnya  bersebelahan berada di dapur rumahnya untuk mengambil beras. Mengetahui anaknya  kesakitan dia segera memanggil Muntamah, salah seorang tetangga untuk memberikan  pertolongan.
Namun belum sempat mereka datang, Yati yang perutnya membesar sudah melahirkan  seorang bayi laki-laki. "Jadi saat ibu saya dan Muntamah datang, perut saya  sudah kempes dan keluar bayi ini hanya dalam hitungan menit," ungkap Yati yang  kesehariannya bekerja sebagai buruh tani kepada wartawan.
Mengetahui ada kejadian aneh, warga segera memanggil Samsiyah (37), bidan desa  setempat. Saat datang, bidan hanya membantu proses pemotongan tali pusar. "Saat  itu bidan hanya membantu untuk melakukan pemotongan tali pusar," tuturnya.
Secara terpisah, Samsiyah membenarkan jika memberikan pertolongan kepada Yati  yang baru saja melahirkan. Samsiyah mengaku, bayi yang diberi nama Wahyu Cahyono  itu sudah tergolek di sebelah ibunya.
Saat itu, tambah Samsiyah, Yati melewati proses persalinan tanpa bantuan siapa  pun. Setelah kedatangannya, bayi itu segera dibawa ke rumah dan dimasukkan  incubator untuk menjaga kondisi badannya. "Jadi saya hanya memotong tali  pusarnya dan segera membawa bayi itu ke rumah saya," tutur ibu tiga anak ini.
Dia mengaku tidak mengetahui riwayat kehamilan Yati. Sebab selama ini dia tidak  pernah memeriksakan kandungan kepadanya. Secara medis hal itu tidak mungkin  terjadi, sebab sebuah kelahiran harus melalui proses yang panjang.
Sumber : Detik Surabaya








0 comments:
Post a Comment