
   
   
 
        
              
      Cologne dan parfum banyak dipakai orang untuk membuat tubuhnya harum.        Tapi sebuah studi menunjukkan bahan 'rahasia' yang dapat memberikan aroma        khusus pada cologne ternyata bisa merusak sperma yang tentunya bisa        membuat seorang pria menjadi mandul.
                           
      Peneliti menganalisis komposisi kimia dari 17 jenis parfum dan        cologne. Dari studi ini diketahui bahwa banyak produk yang menggunakan        bahan tertentu untuk aromanya mengandung senyawa yang memiliki potensi        berinteraksi dengan hormon. Tapi bahan-bahan itu tidak dicantumkan dalam        label.
     
     
 
                  
       
       
 
              Salah satu bahan kimianya adalah dietil ftalat yang ditemukan pada        12 produk dan terkait dengan kerusakan sperma yang bisa menurunkan        kesuburan seseorang.
                    
      Pada studi Harvard tahun 2006 diketahui mengenai bahaya dari dietil        ftalat (DEP) terhadap sperma. Selain itu juga ditemukan DEP yang merupakan        salah satu senyawa yang dapat mengganggu hormon.
                           
      Berdasarkan penelitian ini dicontohkan Giorgio Armani's Acqua di Gio        mengandung tujuh senyawa yang bisa berinteraksi dengan estrogen (hormon        perempuan), androgen (hormon laki-laki) atau keduanya. Penelitian ini        dilakukan oleh konsumen advokasi nirlaba Environmental Working Group.
                           
                    "Kami tidak tahu bagaimana bahaya dari penggunaan berulang cologne        atau parfum ini, karena penekanan yang dilakukan dalam industri ini bukan        pengujian jangka panjang," ujar peneliti Dr Olga V. Naidenko, seperti        dikutip dari AOLHealth, Rabu (26/5/2010).
                           
      Dr Naidenko menuturkan penggunaan yang jarang mungkin akan        menunjukkan hasil yang baik-baik saja. Tapi karena bahan kimia ini        terdapat dalam banyak produk, maka ada kemungkinan dari waktu ke waktu        akan terakumulasi dan memiliki efek yang buruk di dalam tubuh.
                           
      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak bahan kimia        yang di gunakan dalam cologne, tapi tidak tercantum pada label. Cologne        dan parfum yang diuji dipilih secara random.
                           
      Wewangian dari American Eagle Outfitters yang dikenal dengan AE77        memiliki bahan kimia yang paling banyak tidak tercantum di label yaitu        sekitar 24 senyawa, diikuti oleh Coco Channel dengan 18 bahan kimia        rahasia. Sementara Dolce and Gabbana Light Blue memiliki paling sedikit        bahan kimia rahasia yaitu hanya 7 senyawa.
      
     
 
                         
 
              
                           
      Senyawa DEP yang digunakan sebagai pelarut dan menciptakan bau        khusus dalam produksi wewangian ini merupakan salah satu bahan yang tidak        terdaftar, tapi bukan berarti senyawa ini tidak berbahaya.
                           
      Pada studi ini juga menjelaskan bahwa senyawa galaxolide dan        tonalide bisa menyebabkan gangguan pada hormon estrogen dan androgen.
                           
      "Kami ingin mendorong peraturan yang lebih ketat mengenai produk        wewangian ini, salah satunya adalah harus mencantumkan setiap bahan yang        digunakan pada label. Karena orang harus tahu apa yang terjadi atau bahan        apa yang masuk di dalam tubuhnya," ujar Dr Naidenko.
                                  
             Lebih lanjut Dr Naidenko menambahkan bahwa bahan yang digunakan        harus sudah diuji secara menyeluruh untuk menentukan keamanannya. Hal ini        untuk memperkecil risiko bahaya yang mungkin timbul. (detik)
           
        sumber
    
 
 
0 comments:
Post a Comment