Marine    Snow (foto: Livescience)Norfolk,  Pernahkah terbayangkan, di lautan juga ada pulau bagi para kuman? Pulau itu  menjadi tempat ideal bagi kuman untuk berkembang biak dan menyebarkan  penyakit-penyakit waterborne (didapat dan ditularkan di air).
Pulau yang dimaksud sebenarnya adalah marine snow, atau salju laut yang  terbentuk dari sisa-sisa organisme yang mati. Dinamakan salju laut karena  wujudnya adalah serpihan putih yang melayang-layang di air laut.
Bangkai binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati di sekitar pantai akan membusuk  dan terurai, dan sisanya melayang-layang dalam bentuk salju laut sebelum  akhirnya mengendap bersama pasir dan benda lain. Kadang-kadang, salju laut  menjadi makanan bagi ikan-ikan dan kerang di lautan.
Dikutiip dari Livescience, Jumat (14/5/2010), para peneliti menemukan  bahwa endapan salju laut tak hanya menjadi makanan ikan. Bagi  kuman-kuman seperti virus dan bakteri, endapan salju laut  ibarat pulau yang ramah untuk berlindung.
Ketika berada di air laut, kuman-kuman harus berjuang menghadapi berbagai  ancaman seperti sinar matahari, salinitas atau kadar garam yang tinggi, maupun  predator. Berlindung di antara endapan salju laut membuat kuman lebih mampu  bertahan hidup bahkan berkembang biak.
"Sisa-sisa penguraian organisme memberikan iklim-mikro yang menguntungkan bagi  para kuman. Jika tidak dikendalikan, salju laut bisa menjadi media bertumbuhnya  kuman-kuman patogen," ungkap Fred Dobbs dari Old Dominion University  yang ikut dalam penelitian tersebut.
Di dalam endapan salju laut, metabolisme kuman-kuman tersebut meningkat (yang  artinya menjadi lebih aktif). Jenis kuman di tempat tersebut juga lebih beragam  dibandingkan yang teramati pada sampel air.
Ini menguatkan kesimpulan bahwa endapan salju laut merupakan penampungan yang  baik bagi para kuman. Peneliti juga menemukan beberapa jenis patogen mampu  berkembangbiak di tempat tersebut.
Meskipun demikian, peneliti kesulitan untuk melihat kemungkinan penularan  kuman-kuman patogen ke manusia. Sifat salju laut yang melayang-layang meski  telah membentuk endapan dapat mempersulit pengambilan sampel.
Menurut para peneliti, ada beberapa hal yang lebih memungkinkan untuk diteliti  lebih lanjut. Misalnya, berapa lama kuman-kuman itu bisa tumbuh dengan subur,  serta hubungan antara ukuran endapan salju laut dengan seberapa beragam jenis  kuman yang tinggal di dalamnya.
Penelitian tersebut didanai oleh National Science Foundation (NSF)-National  Institutes of Health (NIH) Ecology of Infectious Diseases (EID). Hasilnya  dipublikasikan dalam jurnal Aquatic Microbial Ecology edisi 4 Mei 2010.








0 comments:
Post a Comment