Jujur aku lagi galau. Aku tau arti kata galau tapi aku ga tau cara njelasinnya lewat kata-kata. Aku cari deh lewat mbah google...
Apa itu galau?
Akhir2 ini semakin sering saja kata itu dapat kita temukan entah di percakapan sehari-hari dengan teman atau di situs jejaring sosial macam facebook dan twitter. Tidak ada yang tahu siapa yang pertama kali mencetuskan penggunaan kata galau. Tiba2 saja tren penggunaan kata ini begitu melejit sehingga Anda bisa saja dianggap nggak gaul kalau sampai nggak tahu artinya.
Lalu apa sih sebenarnya definisi dari kata galau?
Mengapa demikian?
Intinya galau itu cenderung lebih sering diucapkan oleh para remaja masa kini ketimbang para orang tua kita zaman dulu. Mungkin zaman dulu kata galau lebih dikenal dengan “gundah gulana”.
Kapan jadwalnya?
Dia akan datang ketika :
(1) cuaca yang tiba2 turun hujan dan Anda terpaksa harus berdiam diri di rumah/kos karenanya. Jika tidak segera diisi dengan kegiatan positif maka waspadalah.
(2) ketika malam minggu.
(3) ketika tiba2 mendapat undangan pernikahan dari teman dekat dan Anda tersadar oh ya saya blm mampu untuk menikah T.T (
4) ketika sedang kasmaran atau patah hati. Dan ada satu lagi yang baru2 ini saya temukan yaitu ketika Anda yang sebagai mahasiswa angkatan tua dan ketika lagi datang ke kampus bertemu teman seangkatan atau adik kelas yang basa-basi kemudian mereka bertanya “Mas/mbak sudah sampai mana skripsinya?? Udah ngajuin judul?? Proposal sudah di-acc?? dll”. Padahal Anda tahu blm sampai pada satu pun tahap yang ditanyakan.
Saya tidak tahu apakah galau itu sejenis airborne virus yang punya kemampuan menular lewat udara. Tapi yang jelas galau dapat ditransfer dari satu orang ke orang lain.
Bagaimana caranya??
Begini contoh simpelnya, ketika membuka halaman facebook atau twitter, entah kebetulan atau apa, teman2 Anda sedang mengupdate status2 yang berbau galau. Jika Anda sedang tidak merasa kuat, saya sarankan segera tutup situs itu dan lakukan pekerjaan lain yang lebih berguna. Kemampuan seseorang untuk sembuh dari rasa galau sangat bergantung pada kepribadian dan motivasi yang dimiliki oleh orang tersebut.
Galau memang tidak mempunyai wujud fisik yang nyata tapi keberadaannya bisa kita rasakan. Kalau saya, andaikan “bisa” saya tidak perlu merasa cemas ketika ia datang. Karena ibarat teman saya sudah bisa menerima keberadaannya dan saya yakin rasa itu akan hilang seiring berjalannya waktu. Namun sayangnya, saya belum bisa. Sekarang cobalah tanyakan pada diri Anda sendiri dengan pertanyaan yang sama.
Diambil dari http://inspiring-aya.blogspot.com/2011/04/berkawan-dengan-galau.html
0 comments:
Post a Comment